Pendampingan dan Advokasi UKS PAUD di Kabupaten Magelang oleh Direktorat PAUD Kemendikbudristek


Created At : 2023-08-21 00:00:00 Oleh : Faif Maulana Habibi Berita Utama Dibaca : 541

       

         Kabupaten MagelangKegiatan Pendampingan dan Advokasi UKS PAUD dimulai dengan Laporan Penyelenggaraan Kegiatan Pendampingan dan Advokasi oleh Bapak Irfan Karim, S.Ipem., M.Pd. (Kapokja Kemitraan Daerah dan Pemberdayaan Komunitas Direktorat PAUD) yang dampingi oleh Bapak Adrianto (Kasubpokja dari Pokja kemitraan Daerah dan pemberdayaan Komunitas).

        Bapak Irfan Karim menyampaikan laporan kegiatan sebagai berikut:

Sebagaimana diketahui bahwa Program UKS PAUD bertujuan untuk mendorong terpenuhinya capaian indikator Renstra Nasional dalam percepatan penurunan stunting sesuai amanat Perpres 72 tahun 2021. Untuk mewujudkan tujuan tersebut akan dilaksanakan Pendampingan dan Advokasi UKS PAUD kepada lebih kurang 800 satuan PAUD pada daerah dengan prioritas kabupaten/kota yang memiliki angka stunting tinggi dan belum dilakukan intervensi melalui program PAUD-HI dan UKS pada tahun sebelumnya.

Pendampingan dan Advokasi UKS pada hari ini merupakan tahap pertama dari 16 kabupaten/kota yang direncanakan. Pendampingan dan Advokasi UKS PAUD antara lain mencakup 8 indikator penurunan stunting, utamanya terkait PHBS, Kemitraan dengan Orang tua, Penyelenggaraan Kelas Orang Tua, Pemenuhan Kebutuhan Esensial Anak dan kriteria sarana prasarana minimum, yang ada relevansinya dengan NPK UKS PAUD berkualitas.

Hasil dari kegiatan ini diharapkan peserta memahami:

1.    Konsep UKS dalam mendukung PAUD Berkualitas;

2.    Pendidikan Kesehatan di PAUD;

3.    Pelayanan Kesehatan di PAUD;

4.    Lingkungan Sekolah Sehat; dan

5.    PBD dalam mendukung pemenuhan PAUD Berkualitas.




Selanjutnya, Kegiatan di buka oleh Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Magelang, Bapak Slamet Achmad Husein, S.E., M.M. Beliau menyampaikan Pandangan akan pentingnya Pendidikan dan perawatan anak usia dini yang berkualitas merupakan suatu hal yang bersifat global. Hal ini merujuk pada pandangan yang berlaku di seluruh belahan dunia yang mempercayai bahwa intervensi dalam dunia pendidikan khususnya Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD), merupakan faktor penting bagi sebuah negara agar dapat bersaing di era globalisasi. Pendidikan anak usia dini memperoleh perhatian besar dari pemerintah Indonesia, karena perkembangan anak usia akan berpengaruh terhadap perkembangan anak selanjutnya pada jenjang lebih lanjut, dan pemerintah selalu berupaya memberikan layanan PAUD yang berkualitas.


Upaya untuk memberikan layanan PAUD yang berkualitas dilakukan dengan memenuhi kebutuhan esensial anak yang beragam dan saling terkait secara simultan, sistematis, dan terintegrasi melalui layanan stimulasi holistik yang mencakup layanan pendidikan, kesehatan, gizi, perawatan, pengasuhan, perlindungan dan kesejahteraan. Upaya tersebut dapat dilakukan melalui partisipasi dan layanan di Satuan PAUD yang berkualitas sebagai tempat proses pembelajaran dan dipercaya akan membantu anak bertumbuh kembang secara optimal dan dipantau dari berbagai aspek secara holistik (agama/moral, Fisik motorik, Bahasa, Kognitif, sosial emosional dan seni), sehingga anak siap memasuki jenjang pendidikan selanjutnya.

Salah satu kegiatan untuk memenuhi layanan esensial anak usia dini di satuan pendidikan dilaukan melalui Usaha Kesehatan Sekolah (PAUD) yang merupakan salah satu upaya membina dan mengembangkan perilaku hidup bersih dan sehat serta mempersiapkan anak usia dini mendapat layanan PAUD berkualitas sebagai salah satu upaya pencegahan dan penurunan stunting di Kabupaten Magelang.


Penerus bangsa harusnya sehat, cerdas. kreatif. dan produktif. Jika anak-anak terlahir dan tumbuh dalam situasi kekurangan gizi kronis, mereka akan menjadi anak (stunting). Stunting pada anak mencerminkan kondisi gagal tumbuh pada anak Balita (Bawah Lima Tahun) dan akan berdampak pada kualitas Sumber Daya Manusia (SDM) ketika dewasa, disebabkan hambatan perkembangan kognitif dan motorik, tidak optimalnya ukuran fisik tubuh serta gangguan metabolisme. Dalam jangka panjang, stunting menyebabkan menurunnya kapasitas intelektual.


Berdasarkan data di Kabupaten Magelang, terdapat 55 desa yang merupakan desa lokus stunting, dan peserta kegiatan pendampingan dan advokasi UKS PAUD pada hari ini juga berasal dari Satuan PAUD di desa lokus stunting agar mendapatkan pengetahuan dan wawasan yang lebih untuk selanjutnya nantinya bisa melakukan intervensi yang terpadu bersama pemangku kepentingan dan lintas sektor dalam gerakan penurunan stunting di wilayahnya, salah satunya melalui UKS di satuan pendidikan PAUD.

 

Dengan adanya perhatian yang serius terhadap anak usia dini, oleh semua pihak dalam pencegahan dan penurunan stunting akan berdampak positif pada pembangunan kualitas manusia, khususnya di Kabupaten Magelang. Oleh karena itu, marilah kita semua bersama-sama bergerak dan memberikan kontribusi untuk masa depan anak-anak kita.




(Kabupaten Magelang, 21 Agustus 2023)

GALERI FOTO

Agenda

Parade Gebyar Seni Kota Mungkid
Sabtu, 26 Agustus 2023